Pernikahan adalah suatu keinginan yang ingin di wujudkan oleh semua orang. Pernikahan adalah suatu kewajiban yang harus selalu dilakukan semua orang antara wanita dan laki-laki dalam membangun keluarga bahagia dan membuat keturunan yang sah secara agama dan negara. Pernikahan akan dilaksanakan dikala kedua pasangan sudah cukup usia sudah mapan dan sehat secara jasmani dan rohani.
Namun dalam beberapa kasus pernikahan nyatanya menjadi suatu paksaan yang kerap dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Dikala anak masih ingin terus berkarya dan berkarir sang orang tua sudah ngebet ingin memiliki cucu dan menantu. Dan terkadang karena itulah banyak orang tua yang selalu mencarikan jodoh buat anaknya, padahal belum tentu jodoh yang di pilih oleh orang tua akan membuat anaknya bahagia.
Selain itu di beberapa negara, di beberapa kebudayaan yang masih kental akan budaya leluhurnya banyak kasus dimana anak balita anak yang masih sangat mudah harus dinikahkan oleh orang tuanya. Dengan alasan keagamaan serta tradisi yang sangat sakral, anak-anak muda ini harus mengalami masa pahit dimana masa mudanya hilang karena mereka harus menuruti apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Berikut adalah empat pernikahan anak balita paling kontroversi di dunia:
Nujood Ali
Sebenarnya Nujood Ali asal Yaman bukan satu-satunya bocah usia muda dinikahkan oleh orang tuanya lantaran tradisi lingkungannya menuntut demikian. Namun hanya pernikahan Nujood terendus media. Dia kawin di usia 10 tahun.
Nujood dan suaminya ternyata tidak bisa mempertahankan rumah tangga mereka. Hanya beberapa bulan Nujood bercerai. Dia pun menceritakan kisahnya itu dalam sebuah memoar dan menjadi sukses. Namun ayah Nujood dan mantan suaminya malah bersekutu mengambil hasil keuntungan penjualan buku itu. Ayah Nujood juga hendak menikahkan anak bungsunya, adik dari Nujood, agar bisa mencetak kisah yang sama serta memberi keuntungan baginya.
Margaret Beaufort
Pernikahan bernuansa politik sering terjadi di Inggris dan melibatkan anak-anak. Selain Anna di Negeri Tiga Singa ini juga tersohor pernikahan antara John de la Pole dan Margaret Beaufort. Paling mengenaskan, keduanya masih berusia tujuh tahun.
Pernikahan ini hanya berusia tiga tahun. Setelah itu Margaret menikah dengan Edmund Tudor, mereka melahirkan anak menjadi raja Inggris yakni Henry VII. Margaret juga nenek dari salah satu raja Inggris paling tersohor, Henry VIII.
Anne de Mowbray
Anne de Mowbray seorang pengantin asal Inggris abad ke-15 juga masih sangat belia. Usianya lima tahun saat dia dinikahkan. Selain itu suaminya juga balita. Setahun lebih muda dari Anne yakni Richard of Shrewbury. Pernikahan ini bernuansa politik demi meneruskan generasi kebangsawanan dua keluarga mempelai.
Ayah Anne yakni John de Mowbray merupakan bangsawan bergelar Duke of Norfolk, sementara orang tua Richard bergelar Duke of York dan Raja Edward IV.
Kisah pernikahan ini sungguh tragis. Anna meninggal di usia delapan tahun dan suaminya menjadi pangeran. Namun Richard akhirnya meninggal di usia sembilan tahun. Bocah itu diyakini dibunuh oleh pamannya Richard III.
Fatima Mangre
Fatima Mangre asal India belum lagi bisa berbicara lancar, dia masih cadel, dan belum mengerti apa-apa. Usianya baru saja empat tahun namun sudah dinikahkan tanpa alasan jelas. Fatima menikah dengan sesama anak kecil usia 10 tahun.
Meski demikian setelah pernikahan Fatima tidak langsung tinggal bersama suaminya melainkan bersama keluarganya. Dia juga tidak melakukan hubungan s***. Dalam perjanjian Fatima boleh bersama bapak ibunya hingga usia delapan tahun.
Namun selama tinggal dengan orang tua, ayah Fatima justru berubah pikiran. Ketika dijemput sang suami di usia delapan tahun, ayah Fatima menolak melepas Fatima pergi dan akhirnya keduanya bercerai. Ini perceraian paling muda pernah terjadi di dunia.
Sumber: http://www.anakregular.com/2015/12/empat-pernikahan-balita-paling.html
0 Komentar untuk "Empat Pernikahan Dibawah Umur Paling Kontroversi di Dunia"
Note: Only a member of this blog may post a comment.