Saat Lebaran tiba, tak bisa dipungkiri sebagian dari kita melakukan mudik ke kampung halaman tercinta. Selain bermaaf-maafan dengan handai toulan, momentum mudik ini biasanya digunakan pula untuk berlibur dan tamasya ke berbagai daerah unggulan di Kota asal kita berada. Berikut 5 Hutan wisata di Jawa Barat yang bisa Anda kunjungi pada saat mudik nanti:
1. Hutan Sancang (Leuweung Sancang)
Hutan ini dikelola oleh Departemen Kehutanan dan memiliki luas kawasan 2.157 ha dengan luas wilayah laut sekitar 150 ha. Wilayah Sancang berada di ketinggian 0-3 m dpl, kawasan ini mempunyai konfigurasi umum lahan yang datar-hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah (salah satu daerah di hutan Sancang yang berada di pesisir pantai).
Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun dibagian timur (pesisir wilayah Hutan Sancang) terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. Apabila dilihat dari segi visabilitis, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan/ pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat.
Sedangkan daya tarik yang terdapat di Hutan Sancang adalah Hutan asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah, serta terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan terdapat gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain ; pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan Sorea, serta jenis tumbuhan lain yang beragam jenis termasuk pohon Meranti merah dan pohon Kaboa yang langka. Untuk aktivitas yang dapat dikembangkan di Hutan ini adalah: trekking, fotografi, menelusuri hutan, penelitian ekosistem alam, memancing, berkemah dan aktivitas lain yang apabila dikembangkan tidak merusak dan mengganggu ekosistem Hutan Sancang tersebut.
2. Taman Nasional Gunung Halimun
Gunung Halimun adalah salah satu kawasan perlindungan dan pelestarian alam hutan hujan tropis terluas di Jawa Barat yang pada tahun 1992 ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai taman nasional. Nama Halimun diambil dari keadaan cuaca di kawasan ini, karena di pagi dan di sore hari ketenangan hutan dan pegunungan sering sekali di selimuti kabut tipis atau halimun (Dalam bahasa Sunda) maka atas dasar itulah kawasan ini dinamai gunung Halimun oleh penduduk sekitar.
Taman Nasional Gunung Halimun mempunyai keanekaragaman jenis hayati yang sangat tinggi, tersusun dari tumbuhan bawah, memanjat, tumbuhan tinggi, dan bahkan disini ditemukan 75 jenis anggrek yang beberapa diantaranya merupakan jenis langka. Hal menarik yang dimiliki kawasan ini adalah sebuah jembatan kanopi (Canopy walk) yang disediakan bagi pengunjung untuk melihat dan menikmati kesejukan alam di ketinggian 20 - 25 meter diatas tanah, dengan panjang 100m canopy walk dapat membantu para pengunjung untuk melihat aktifitas binatang tanpa membuat takut dan mengganggu binatang tersebut.
Potensi biologis ataupun ekologis Taman Nasional Gunung Halimun dapat dipandang sebagai sesuatu yang berharga dan menentukan bagi wilayah disekelilingnya. Taman ini dapat dianggap sebagai tempat stok air yang cukup besar untuk kawasan Utara dan Selatan Jawa Barat.
Untuk mencapai tempat tujuan para pengunjung harus menempuh perjalanan kira-kira satu setengah jam berkendara mobil dari Jakarta menuju Lido dari Lido menuju kawasan taman nasional menggunakan kendaraan operasional PPKAB.
3. Taman Hutan Juanda
Sejarah Taman Hutan Raya yang dulu dikenal dengan nama Dago Pakar ini dimulai pada tahun 1922, ketika batas-batas hutan ini ditetapkan. Pada tahun 1963, hutan lindung ini mulai dipersiapkan sebagai hutan wisata atau kebun raya. Oleh karena itu, kawasan seluas 30 ha di mulai ditanami pepohonan yang berasal dari berbagai daerah, baik di dalam maupun luar Indonesia.
Atas Gagasan Gubernur Propinsi Jawa Barat pada 23 Agustus 1965, hutan ini diresmikan sebagai Kebun Raya/ Hutan Rekreasi Ir. H. Djuanda. Pada tahun 1980 pengelolaannya dialihkan dari Perum Perhutani ke Direktorat Jendral Perlindungan dan Pengawetan Alam (sekarang Direktorat Jendral Perlindungan dan Pelestarian Alam/ PHPA). Anda dapat melihat berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di hutan ini. Terdapat lebih kurang 2.500 pohon yang termasuk dalam 40 familia dari 108 spesies, antara lain Cemara Sumatra, Kayu Jati, Bayur Sulawesi, Jati Jawa, Mahoni Uganda, Mahoni Daun Besar, Pohon Sosis, Pinus atau Tusam, Tusan Mexico, dan Kaliandra. Sedangkan faunanya terdiri dari berbagai jenis burung dan mamalia, di antaranya Ketilang atau Cangkurileung, Jalak, Tekukur, Elang, Perkutut, Puyuh Batu, Musang, dan Bajing atau Tupai.
4. Hutan Cagar Alam Pananjung
Nikmati keindahan alami Cagar Alam Pananjung yang tidak ada duanya! Dalam taman seluas ± 530 hektar ini Anda akan menemukan berbagai jenis flora dan fauna langka seperti bunga Raflesia Padma, rusa, dan berbagai jenis kera yang pada umumnya sudah bisa membaur dengan pengunjung. Selain itu, jelajahi juga goa-goa alam dan buatan seperti Goa Panggung, Goa Parat, Goa Sumur Mudal, Goa Lanang, Goa Jepang, serta sumber air Rengganis dan Pantai Pasir Putih dengan keindahan Taman Lautnya.
5. Kawasan Wisata Prabu Siliwangi
Kebesaran nama Prabu Siliwangi diabadikan pada hutan cagar budaya sekaligus objek wisata alam ini. Anda akan mendapatkan sekaligus menikmati pepohonan besar dan rindang setempat, sekaligus mata air yang sangat jernih dan dingin, menjadikan kawasan Hutan Prabu Siliwangi identik sebagai objek wisata alam yang sejuk memikat.
Keunikan yang ada di kawasan hutan ini mencakup komunitas monyet yang berjumlah puluhan dan hidup dari pohon ke pohon. Rasakan pengalaman langsung berinteraksi dengan hewan ini karena monyet-monyet ini sangat akrab dengan pengunjung. Selain itu, di hutan ini juga terdapat sebuah kolam berair dangkal dan jernih. Kolam ini dilengkapi dengan sebuah patung ikan yang difungsikan sebagai air mancur.
Biasanya, para pengunjung memanfaatkan waktunya di Hutan Prabu Siliwangi untuk berenang dan sebagian lagi menggunakannya untuk sekedar berekreasi - suatu hal yang bisa juga Anda coba.
Sumber: http://alam.uniknya.com/2011/09/05/5-hutan-wisata-di-jawa-barat/
BAHASA INGGRIS
When Lebaran arrives, can not be denied some of us do back and forth to my beloved hometown. In addition to apologize with handai toulan, this homecoming momentum is usually used also for vacation and excursion to the various regions of the seed in our home city. Here are 5 Forest tours in West Java that you can visit at the time of going home later:
1. Sancang Forest (Leuweung Sancang)
The forest is managed by the Ministry of Forestry and has a total area of 2,157 ha with an area of approximately 150 ha of sea area. Sancang area is at an altitude of 0-3 m above sea level, this area has a general configuration of flat land-there are only steep cliffs in some coastal areas, especially in the eastern region of Karang Gajah (one of the areas in Sancang forest located on the coast beach).
The quality of the environment and cleanliness is still maintained, although the eastern (coastal area of the Sancang Forest) is a settled fisherman's cottage and uses the land in this conservation area. In terms of visabilitis, Sancang forest has a free perspective with beautiful natural scenery, but if it is in its forest, it will be difficult to see the shore because the tree / trees arrangement in Sancang Forest is very tight.
While the attraction in the Sancang Forest is a beautiful forest with unique ecosystems and beautiful natural scenery, and there are mangrove forests, rivers, various types of flora and fauna, and there are rock clusters that generate unique natural panorama. The dominant flora contained in Sancang Forest are among others; Ketapang trees, mangrove trees, Sorea plants, as well as other types of plants of different types including red Meranti trees and rare Kaboa trees. For activities that can be developed in this Forest are: trekking, photography, tracing forests, natural ecosystem research, fishing, camping and other activities which, if developed, do not damage and disrupt the Sancang Forest ecosystem.
2. Halimun Mountain National Park
Mount Halimun is one of the largest protected and conserved areas of tropical rain forests in West Java which in 1992 was established by the Indonesian government as a national park. Halimun name is taken from the weather conditions in this area, because in the morning and in the afternoon the tranquility of forests and mountains are often surrounded by a thin mist or haze (In Sundanese) then on that basis the area is named after the mountain Halimun residents.
Mount Halimun National Park has a very high biodiversity, composed of undergrowth, climbing, high plants, and even here found 75 species of orchids, some of which are a rare species. The interesting thing that this area has is a canopy walk (bridge) that is provided for visitors to see and enjoy the natural coolness at an altitude of 20 - 25 meters above ground, with a length of 100m canopy walk can help visitors to see animal activities without making fear and Disturbing the animal.
The biological or ecological potential of Mount Halimun National Park can be seen as valuable and decisive for the surrounding area. This park can be considered as a large water supply for North and South West Java.
To reach the destination the visitors must travel approximately one and a half hour car drive from Jakarta to Lido from Lido to the park area using the operational vehicle PPKAB.
3. Juanda Forest Park
The history of the Great Forest Park, formerly known as Dago Pakar, began in 1922, when these forest boundaries were established. In 1963, this protected forest began to be prepared as a tourist forest or botanical garden. Therefore, the area of 30 hectares in the beginning planted trees originating from various regions, both inside and outside Indonesia.
On the Idea of the Governor of West Java Province on August 23, 1965, this forest was inaugurated as Botanical Garden / Forest Recreation Ir. H. Djuanda. In 1980 its management was diverted from Perum Perhutani to the Directorate General of Protection and Preservation of Nature (now Directorate General of Nature Protection and Conservation / PHPA). You can see the various types of plants that grow in this forest. There are approximately 2,500 trees belonging to 40 families of 108 species, including Cemara Sumatra, Kayu Jati, Bayur Sulawesi, Jati Jawa, Ugandan Mahogany, Large Leaf Mahogany, Sausage Tree, Pine or Tusam, Tusan Mexico and Kaliandra. While the fauna consists of various species of birds and mammals, among them Ketilang or Cangkurileung, Starling, Tekukur, Eagle, Knees, Quail Stone, Weasel, and Squirrel or Squirrel.
4. Forest of Pananjung Nature Reserve
Enjoy the natural beauty of Pananjung Nature Reserve that is second to none! In the park area of ± 530 hectares you will find various types of rare flora and fauna such as Raflesia Padma flowers, deer, and various types of monkeys that can generally mix with visitors. In addition, explore also the natural and artificial caves such as Goa Panggung, Goa Parat, Goa Sumur Mudal, Goa Lanang, Goa Japan, as well as water sources Rengganis and White Sand Beach with the beauty of the Sea Park.
5. Tourism Area Prabu Siliwangi
The greatness of the name Prabu Siliwangi enshrined in the forest of cultural heritage as well as this natural tourist attraction. You will get at once enjoy the great trees and shady local, as well as the springs are very clear and cold, making the Prabu Siliwangi Forest area identical as a cool nature attraction attraction.
The uniqueness that exists in this forest area includes a community of monkeys that amount to dozens and live from tree to tree. Experience the immediate interacting with these animals because these monkeys are very familiar with visitors. In addition, in this forest there is also a shallow pond and clear water. This pool is equipped with a fish statue that functioned as a fountain.
Usually, visitors make the most of their time in the Prabu Siliwangi Forest for swimming and some use it for recreation - something you can also try.
0 Komentar untuk "5 Hutan Wisata di Jawa Barat yang Harus Anda Kunjungi"
Note: Only a member of this blog may post a comment.