Tak salah jika Garut mendapat julukan "Swiss van Java". Keindahan alam pegunungan yang ada di Garut menjadi magnet pariwisata daerah tersebut. Sebagian besar potensi wisata Garut memang berkaitan dengan gunung. Misalnya, di kaki Gunung Guntur ada objek wisata Cipanas yang sudah termasyur sejak dulu. Bahkan, Presiden RI pertama, Soekarno, kerap menjadikan Cipanas sebagai tempat istirahatnya. Begitu pula objek wisata Kamojang atau Kampung Sampireun yang juga ada di pegunungan. Belum lagi wisata air terjun yang banyak tersebar di beberapa kaki gunung di daerah Garut.
Kini yang sedang menjadi trending bagi para pelancong, khususnya backpacker, adalah objek wisata Curug Cigandi di daerah Kec. Bayongbong, Garut. Curug ini kini kerap didatangi para wisatawan luar Garut yang senang jarambah alias bertualang di alam. Namun sayangnya, objek wisata ini belum dikelola secara maksimal oleh pemerintah daerah setempat. Inilah yang menjadi "penyakit" urusan wisata di daerah manapun. Padahal, akses penyebaran informasi melalui internet begitu cepat namun pihak setempat seakan selalu gagap alias kurang lincah dalam menangkap peluang potensi di wilayahnya.
Namun lepas dari itu semua, bagi para petualang sejati itu tak menjadi halangan. Ya, walaupun untuk ke Curug Cigandi harus rela menjelajah trek atau hiking, tempat ini menyajikan pesona keindahan tiada duanya. Curug ini berada di kaki Gunung Cikuray. Gunung tersebut mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.
Sementara Curug Cigandi berlokasi sekira 3 kilometer di atas Kampung Ciseupan, kaki Gunung Cikuray Garut. Untuk menuju tempat ini bisa dari Kampung Ciseupan. Di sini, kendaraan bisa diparkir di rest point karena jalan ke air terjun merupakan jalan setapak. Selanjutnya, pengunjung bisa treking dengan menapaki jalan setapak melewati kebun-kebun warga yang bertani di sekitar perjalanan menuju Curug Cigandi. Selama perjalanan, pemandangan indah khas pegunungan akan menyapa Anda. Jika Anda ingin rehats sejenak, bisa numpang di saung-saung yang ada di area perkebunan penduduk.
Perjalanan tidak akan terasa dan Anda akan sampai ke Curug Cigandi. Curug Cigandi memiliki ketinggian kurang lebih 20 meter. Air yang mengalir deras dari atas terlihat bening asli karena bersumber dari mata air pegunungan yang masih alami. Ada baiknya, sebelum melakukan perjalanan ke Curug Cigandi agar bawa perbekalan makanan.
Sumber: http://www.wisatajabar.com/2016/04/pesona-curug-cigandi-di-kaki-gunung.html
BAHASA INGGRIS
Nothing wrong if Garut got the nickname "Swiss van Java". The natural beauty of the mountains that exist in Garut become the tourism magnet of the area. Most of the tourism potential of Garut is associated with the mountain. For example, at the foot of Mount Guntur there Cipanas tourist attraction that has been famous since the first. In fact, the first President of Indonesia, Soekarno, often make Cipanas as a place of rest. Similarly, tourist attractions Kamojang or Kampung Sampireun which also exist in the mountains. Not to mention the many waterfalls that are scattered in several foot of the mountain in the area of Garut.
Now that is being a trending for travelers, especially backpacker, is a tourist attraction Curug Cigandi in the district. Bayongbong, Garut. Curug is now often visited by tourists outside of Garut happy jarambah aka adventure in nature. But unfortunately, this tourist attraction has not been managed optimally by the local government. This is the "disease" of tourism affairs in any area. In fact, access to dissemination of information through the internet so fast but the local people as if always stutter alias less agile in capturing potential opportunities in the region.
But apart from it all, for the true adventurer is not an obstacle. Yes, although to go to Curug Cigandi must be willing to explore the track or hiking, this place presents the charm of beauty is second to none. This waterfall is at the foot of Mount Cikuray. The mountain has a height of 2821 meters above sea level and is the fourth highest mountain in West Java after Mount Gede. This mountain is located on the border of Bayongbong, Cikajang, and Dayeuh Manggung districts.
While Curug Cigandi located approximately 3 kilometers above Kampung Ciseupan, the foot of Mount Cikuray Garut. To get to this place can be from Kampung Ciseupan. Here, vehicles can be parked at the rest point because the road to the waterfall is a path. Furthermore, visitors can trek by climbing the path through the gardens of citizens who farmed around the journey to Curug Cigandi. During the trip, beautiful mountainous scenery will greet you. If you want to rehats for a moment, can ride in saung-saung existing in the plantation area of the population.
The trip will not be felt and you will get to Curug Cigandi. Curug Cigandi has a height of approximately 20 meters. The water flowing from the top looks native because it comes from an unspoiled mountain springs. It's good, before traveling to Curug Cigandi to bring food supplies.
0 Komentar untuk "Curug Cigandi, Pesona Indah di Kaki Gunung Cikuray"
Note: Only a member of this blog may post a comment.